Tak hanya saat marah, bahkan bila orangtua berbohong, hal yang sama akan
terjadi. Kondisi semacam jika diteruskan akan menghambat terjadinya
pertumbuhan otak normal.
"Ini adalah bentuk kegagalan dari kecil.
Sama seperti anak tidak matang dalam merasa, meraba, melihat," kata
Kepala Sub Bidang Pemeliharaan dan Peningkatan Kemampuan Intelegensia
Anak Kemenkes Gunawan Bam seusai temu media di Gedung Kemenkes, Jakarta.
Kondisi
pikiran yang serba negatif itu disebut Gunawan sebagai salah satu
akibat dari "keracunan otak" yang dilakukan oleh orang tua anak. Kondisi
yang tidak kondusif, orang tua pemarah, bisa berpengaruh langsung ke
kondisi kesehatan otak anak, katanya.
Inilah yang terjadi pada
diri anak-anak Indonesia. Hasil survei Pusat Intelegensia Kesehatan
Kementerian Kesehatan menunjukkan hasil yang cukup mengejutkan,
mayoritas anak Indonesia berpikiran negatif yang dinilai sebagai pola
pikir yang tidak sehat.
"Sebanyak 80 persen dari 3.000 responden
menggambarkan cara berpikir negatif atau ’mental block’. Ini adalah
bentuk kegagalan pertumbuhan otak dari kecil," kata Kepala Sub Bidang
Pemeliharaan dan Peningkatan Kemampuan Intelegensia Anak Kemenkes
Gunawan Bam seusai temu media di Gedung Kemenkes, Jakarta, Jumat.
Pusat
Intelegensia Kesehatan melakukan survei terhadap anak sekolah mulai
dari SD hingga SMA untuk mengetahui kondisi perkembangan otak anak
Indonesia.
Namun ia mengatakan hal itu bukannya tidak dapat
diperbaiki, yaitu beberapa perbaikan senso-motorik dapat dilakukan untuk
kembali meningkatkan kesehatan dan perkembangan otak.
Kemenkes juga akan melakukan "brain assessment" kepada pegawai pemerintahan bekerjasama dengan Kementerian Aparatur Negara.
"Mudah-mudahan
tahun ini akan kita mulai. Paling tidak akan kita awali tahun ini,"
kata Kepala Pusat Intelegensia Kesehatan (PIK) Kemenkes dr Kemas M Akib
Aman, SpR, MARS.
Tiga instrumen yang diamati dalam "brain assessment" itu adalah neuro-behaviour, psikologi dan psikiatri.
Metode
yang dikembangkan PIK ini telah divalidasi pada sejumlah responden di
sembilan provinsi yaitu Sumatera Barat, Aceh, Yogyakarta, Jawa Barat,
Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Maluku dan NTB. (abd)