Pride Parade di Tokyo. ©2012 Merdeka.com
Jepang menjadi destinasi favorit dari
turis lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) mancanegara.
Faktor keamanan menjadi alasan utama mereka memilih Jepang sebagai
tujuan wisata. Bagi wanita atau pria yang ingin cari jodoh di Jepang,
informasi penting ini tentu sangat berguna agar kalian tidak kecewa
ditengah jalan. Ada lima distrik di Jepang yang menjadi pusat para LGBT.
Penasaran? Yuk kita tengok tempat-tempat mana saja yang menjadi favorit
mereka!
Shinjuku Ni-Chome di Tokyo adalah pusat gay terbesar di Jepang dan bahkan dunia. Menurut japanvisitor.com, distrik tersebut menjadi tempat berkumpulnya lebih dari 34 juta gay di seluruh dunia. Tampaknya para wanita harus mengurungkan niat mereka untuk berburu jodoh di distrik Tokyo ini. Shinjuku Ni-Chome menawarkan beberapa fasilitas seperti sauna, klub seks, bar, dan masih banyak lagi. Berminat?
Osaka juga memiliki beberapa pusat gay dan lesbian. Doyama-cho adalah pusat gay dan lesbian paling terkenal di Osaka. Bagi turis yang ingin kesana, jangan datang pada akhir pekan. Semua tempat tentu akan penuh sesak oleh para LGBT lainnya. Di sini, Anda bisa menemukan puluhan bar gay yang tersebar di seluruh distrik Doyama-cho. Beberapa bar memberi sentuhan gaya barat pada aspek interior dan pelayanan mereka sehingga banyak turis asing yang berkumpul di sini.
Sapporo adalah rumah bagi beberapa perusahaan yang didirikan oleh kaum gay di Jepang. Di sini, Anda bisa menemukan komunitas gay terbesar di kawasan Jepang utara, yang juga menggagas acara tahunan Pride Parade. Parade gay semacam ini sering digelar di beberapa negara, terutama Jepang. Parade tahunan ini dikenal dengan sebutan The Sapporo Rainbow March. Bahkan, walikota Sapporo sangat bangga dengan gelaran parade gay tersebut. Pernyataan tersebut sempat ditulis oleh hajet.org yang sedang meneliti perkembangan gay di distrik tersebut.
Kota Fukuoka dinobatkan sebagai kota paling ramah bagi para gay. Kota yang menjadi ibu kota dari Prefektur Fukuoka ini memang tidak setenar Tokyo atau Nagasaki, namun kota Fukuoka adalah kota terbesar keenam di Jepang. Anda akan menemukan banyak tempat-tempat berkumpulnya gay di sekitaran blok Sumiyoshi. Sebuah wilayah yang terletak di antara Canal City dan Tenjin. Para turis bisa menemukan berbagai macam hiburan seperti klub dansa atau DJ.
Sakae yon-chome di daerah Joshidai merupakan pusat berkumpulnya para gay di Nagoya. Metro Club adalah pesta dansa bagi para gay dan lesbian yang diadakan secara internasional setiap bulan pada hari Sabtu minggu kedua. Uniknya, tradisi ini ternyata telah berlangsung sejak tahun 1993.
Jepang adalah negara yang menjunjung tinggi sebuah keberagaman, terutama untuk masalah orientasi seksual. Itulah sebabnya banyak turis mancanegara yang merasa aman dan nyaman berada di Jepang. Selain pusat-pusat wisata untuk LBGT, Jepang memang memiliki banyak destinasi cantik dengan lanskap alam yang hijau dan asri. Tak heran banyak turis yang kepincut di Jepang dan tak ingin pulang.
Shinjuku Ni-Chome di Tokyo adalah pusat gay terbesar di Jepang dan bahkan dunia. Menurut japanvisitor.com, distrik tersebut menjadi tempat berkumpulnya lebih dari 34 juta gay di seluruh dunia. Tampaknya para wanita harus mengurungkan niat mereka untuk berburu jodoh di distrik Tokyo ini. Shinjuku Ni-Chome menawarkan beberapa fasilitas seperti sauna, klub seks, bar, dan masih banyak lagi. Berminat?
Osaka juga memiliki beberapa pusat gay dan lesbian. Doyama-cho adalah pusat gay dan lesbian paling terkenal di Osaka. Bagi turis yang ingin kesana, jangan datang pada akhir pekan. Semua tempat tentu akan penuh sesak oleh para LGBT lainnya. Di sini, Anda bisa menemukan puluhan bar gay yang tersebar di seluruh distrik Doyama-cho. Beberapa bar memberi sentuhan gaya barat pada aspek interior dan pelayanan mereka sehingga banyak turis asing yang berkumpul di sini.
Sapporo adalah rumah bagi beberapa perusahaan yang didirikan oleh kaum gay di Jepang. Di sini, Anda bisa menemukan komunitas gay terbesar di kawasan Jepang utara, yang juga menggagas acara tahunan Pride Parade. Parade gay semacam ini sering digelar di beberapa negara, terutama Jepang. Parade tahunan ini dikenal dengan sebutan The Sapporo Rainbow March. Bahkan, walikota Sapporo sangat bangga dengan gelaran parade gay tersebut. Pernyataan tersebut sempat ditulis oleh hajet.org yang sedang meneliti perkembangan gay di distrik tersebut.
Kota Fukuoka dinobatkan sebagai kota paling ramah bagi para gay. Kota yang menjadi ibu kota dari Prefektur Fukuoka ini memang tidak setenar Tokyo atau Nagasaki, namun kota Fukuoka adalah kota terbesar keenam di Jepang. Anda akan menemukan banyak tempat-tempat berkumpulnya gay di sekitaran blok Sumiyoshi. Sebuah wilayah yang terletak di antara Canal City dan Tenjin. Para turis bisa menemukan berbagai macam hiburan seperti klub dansa atau DJ.
Sakae yon-chome di daerah Joshidai merupakan pusat berkumpulnya para gay di Nagoya. Metro Club adalah pesta dansa bagi para gay dan lesbian yang diadakan secara internasional setiap bulan pada hari Sabtu minggu kedua. Uniknya, tradisi ini ternyata telah berlangsung sejak tahun 1993.
Jepang adalah negara yang menjunjung tinggi sebuah keberagaman, terutama untuk masalah orientasi seksual. Itulah sebabnya banyak turis mancanegara yang merasa aman dan nyaman berada di Jepang. Selain pusat-pusat wisata untuk LBGT, Jepang memang memiliki banyak destinasi cantik dengan lanskap alam yang hijau dan asri. Tak heran banyak turis yang kepincut di Jepang dan tak ingin pulang.