Bagi ibu yang sibuk, menitipkan anak ke tempat penitipan merupakan
sebuah solusi. Namun menurut psikolog terkemuka, Aric Sigman, menaruh
bayi atau balita Anda di tempat penitipan anak justru bisa merusak
perkembangan otak dan kesehatan mereka di kemudian hari.
Sigman menjelaskan bahwa anak yang dirawat oleh orang asing dalam jangka
waktu lama di tahun-tahun pertamanya, bisa membuat kadar stres anak
meningkat. Akibatnya, si kecil jadi lebih sering terkena penyakit ringan
seperti pilek dan batuk. Sedangkan untuk jangka panjang, ia bisa
menderita penyakit jantung ketika dewasa nanti.
Seperti yang dikutip dari Daily Mail, tempat penitipan anak tidak hanya
berpengaruh pada kesehatan fisik namun juga berdampak pada mental.
Anak-anak yang kehilangan perhatian dari ibunya pada tahun penting
perkembangan mereka, bisa membuat mereka kesulitan menjalin hubungan
dengan orang dewasa.
Dalam sebuah artikel yang dikutip dari Biologist Journal, Sigman
mengutip penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan hormon stres
ketika anak dititipkan di tempat penitipan. Peningkatan stres tersebut
hanya muncul hingga usia anak mencapai tiga tahun atau lebih. Namun
Sigman menjelaskan, dampaknya bisa terus dirasakan karena otak akan
terus berkembang tiap tahunnya.
Namun beberapa pakar kesehatan tidak terlalu setuju dengan kesimpulan
Sigman, bahwa tempat penitipan anak bisa mebuat si kecil stres dan
merusak kesehatannya. Dorothy Bishop, profesor perkembangan
neuropsikologi di Oxford University mengatakan,"Ada bukti bahwa tempat
penitipan mempengaruhi kadar kortisol anak dalam jangka pendek, tetapi
tidak ada bukti kalau bisa menyebabkan kerugian jangka panjang."
Dr Stuart Derbyshire, psikolog dari University of Birmingham,
menambahkan bahwa anak-anak yang sering berada di penitipan anak mungkin
memiliki tingkat kortisol yang lebih tinggi. Namun bukan karena stres,
melainkan karena bermain dan berlarian terlalu sering.
Sumber: http://javascrub.blogspot.com/2011/09/tempat-penitipan-bisa-rusak-kesehatan.html