Setiap wanita memiliki reaksi yang berbeda saat mencapai orgasme,
dan tidak ada indikator atau petunjuk pasti bagaimana mengetahui apakah
kita sudah mencapai orgasme atau belum. Untuk memperdalam lebih jauh,
berikut beberapa petunjuk untuk mengenali bahasa tubuh saat mencapai
puncak:
1. Tubuh
akan terasa lebih tegang saat orgasme terjadi. Mungkin saat diajak
bicara, kita hanya bisa diam. Nafas yang tak beraturan dan gerakan yang
semakin liar, adalah pertanda awal menuju orgasme. Pada saat itu, vagina
akan terasa mengembang dan mengerut. Meski tidak dapat dirasakan,
biasanya pelumas dalam vagina akan meningkat.
2.
Saat mulai orgasme, vagina akan mengalami kontraksi kecil. Saat
permulaan orgasme, Anda mungkin akan merasa seperti mengalami gempa
dahsyat. Tanpa sadar Anda akan bersuara dan melenguh, serta membuat
gerakan tak beraturan. Tapi ada juga yang saat orgasme hanya diam, tidak
membuat gerakan sama sekali.
3.
Banyak anggapan, kerasnya puting payudara adalah tanda orgasme wanita.
Tapi anggapan tersebut salah, sebab itu adalah pertanda seorang wanita
bereaksi terhadap rangsangan atau reaksi tubuh terhadap atmosfir
sekitar.
4. Beberapa
wanita, saat ejakulasi akan mengeluarkan cairan dari saluran kemih yang
terbuka sebagai reaksi terjadinya orgasme. Tapi bisa juga tak terjadi
pada sebagian wanita. Cairan ejakulasi yang keluar dari saluran kemih
ini, bukan urin. Bukan pula dari cairan vagina karena tidak licin.
Keluarnya cairan ini, pertanda Anda telah mengalami orgasme.
5.
Ada kemungkinan seorang wanita mencapai orgasme beberapa kali, selama
perangsangan. Sedang beberapa wanita lainnya memerlukan jeda sebentar,
antara orgasme yang satu ke orgasme berikutnya, meski terus dirangsang.
Sebagian wanita lainnya bahkan dapat beberapa kali orgasme nonstop –
tanpa jeda.
Nah, cara terbaik apakah
Anda sudah mencapai puncak atau belum, adalah bersikap terbuka, jujur
dan melakukan komunikasi yang baik dengan pasangan.