Saat kecewa, Anda diam. Saat marah, Anda diam. Saat ada yang mengganjal, Anda memilih diam ketimbang bercerita atau menjelaskannya pada pasangan. Sikap diam ini tak akan pernah membuat keadaan menjadi lebih baik. Komunikasi Anda dan pasangan tertutup, dan di sisi lain, pasangan juga tak pernah bisa memahami perasaan Anda.
Daripada diam, cobalah untuk berbicara dari hati ke hati. Jelaskan dengan jujur apa yang Anda rasakan. Beri pasangan kesempatan untuk memahami Anda lebih jauh. Ingat, berhentinya komunikasi adalah awal kehancuran sebuah hubungan.
2. Sikap Menebak (seolah tahu)
Jika ada yang ganjil dari perilaku pasangan, yang Anda lakukan malah menebak-nebak dan berprasangka. Yang fatal, prasangka yang Anda punya adalah prasangka buruk. Anda pun menjadi kesal dan marah pada pasangan, tanpa sebab yang jelas. tak jarang dalam keadaan ini, pasangan juga akan berbalik marah pada Anda karena merasa dihakimi tanpa alasan yang jelas.
Jika tak ingin keadaan di atas terjadi, maka sebaiknya mulailah bertanya. Tak ada salahnya bertanya pada pasangan mengenai sikap ganjilnya pada Anda. Mungkin saja, ia memiliki alasan yang logis dan bisa diterima.
3. Menahan marah
Menahan kemarahan hanya akan menjadi bom waktu pada sebuah hubungan. Saat kemarahan itu memuncak dan tak tertahan lagi, hubungan pun berada di posisi paling membahayakan. Yang akan terlihat hanya kesalahan pasangan, dan seluruh sisi positifnya menjadi tertutup.
Ketimbang menahan amarah, lebih baik salurkan kemarahan dan kekecewaan Anda dalam suatu pembicaraan yang sifatnya positif dan membangun hubungan. Segala masalah jika dikomunikasikan dengan baik, pasti ada jalan keluarnya.