Sahabat Aneh dan Konyol , menurut Penelitian dari Amerika Serikat dan Inggris Ternyata Kucing tidak menyukai Rasa Manis.
Padahal di mamalia lain pengenalan dan ketertarikan akan rasa manis berguna untuk mendektesi kalori suatu makanan.
Jadi untuk lebih jelasnya lihat menurut Pendapat para Pakar Ahli di bawah ini :
Kucing,
Felis silvestris catus, adalah sejenis karnivora. Kata "kucing"
biasanya merujuk kepada "kucing" yang telah dijinakkan, tetapi bisa juga
merujuk kepada "kucing besar" seperti singa, harimau, dan macan. Kucing
telah berbaur dengan kehidupan manusia paling tidak sejak 6.000 tahun
SM, dari kerangka kucing di Pulau Siprus. sumber.http://anehdankonyol.com
Orang
Mesir Kuno dari 3.500 SM telah menggunakan kucing untuk menjauhkan
tikus atau hewan pengerat lain dari lumbung yang manyimpan hasil panen.
Saat ini, kucing adalah salah satu hewan peliharaan terpopuler di dunia.
Kucing yang garis keturunannya tercatat secara resmi sebagai kucing
trah atau galur murni (pure breed), seperti persia, siam, manx, sphinx.
Kucing
seperti ini biasanya dibiakkan di tempat pemeliharaan hewan resmi.
Jumlah kucing ras hanyalah 1% dari seluruh kucing di dunia, sisanya
adalah kucing dengan keturunan campuran seperti kucing liar atau kucing
kampung.
Kucing
dan keluarganya (singa, harimau, macan) memiliki kelainan dibandingkan
mamalia lainnya: mereka tidak punya ketertarikan atas rasa manis.
Diperkirakan,
mereka memang tidak mampu mengenali rasa manis; padahal pengenalan (dan
ketertarikan) akan rasa manis digunakan mamalia untuk mendeteksi kalori
suatu makanan .Kucing mungkin suka makan es krim. sumber.http://anehdankonyol.com
Namun
bukan rasa manis yang menariknya karena mereka secara genetis tidak
bisa mengecap aroma manis. Demikian diungkapkan para peneliti.
Menurut
para ilmuwan AS dan Inggris, kucing rumah dan kucing liar - termasuk
kucing besar seperti harimau dan cheetah - memiliki gen penerima rasa
manis yang berbeda dibanding mamalia lain.Memang kadang-kadang kucing
suka akan makanan yang manis menurut kita.
Namun mereka akan menolak makanan yang hanya berasa manis tapi tidak mengandung bahan lain seperti mentega atau agar-agar.
"Salah
satu penjelasan mengenai hal ini adalah bahwa hewan-hewan itu tidak
bisa mendeteksi senyawa perasa manis seperti gula atau pemanis lain,
karena penerima rasa manis mereka tidak berfungsi," ujar Xia Li, seorang
ahli genetis molekuler di Universitas Cornell, New York, yang memimpin
penelitian.
Menurut
Li, mamalia mengecap rasa manis menggunakan receptor atau penerima,
yakni semacam pintu molekuler yang dikenal sebagai T1R di pucuk-pucuk
sel perasa mereka. T1R memiliki dua subunit yaitu T1R2 dan T1R3.
Masing-masing
diatur oleh gen terpisah. Dalam tulisan di journal Public Library of
Science Genetics edisi online, Li menjelaskan bahwa ia menemukan
perubahan pada encoding gen T1R2 pada kucing rumah, harimau, dan cheetah
yang membuat mereka tidak merasakan manis.
"Di luar ketidakmampuan mengecap rasa manis itu, indera perasa kucing lainnya normal," ujar Li.
"Tidak
berfungsinya penerima rasa manis ini menjelaskan mengapa kucing tidak
tertarik pada makanan yang hanya sekedar manis," kata Joseph Brand,
ilmuwan biofisika dari Cornell yang juga terlibat penelitian.
"Dan
ini mungkin berhubungan dengan evolusi yang membuat kucing menjadi
hewan karnivora.""Yang tidak kami tahu adalah mana yang lebih dulu:
Apakah hilangnya protein T1R2 membuat kucing menjadi karnivora atau
karena mereka menjadi karnivora maka T1R2 hilang setelah tidak lagi
diperlukan?"
Anehnya beberapa jenis hewan karnivora tetap menyukai makanan manis, termasuk beruang, anjing, raccoon, dan lainnya.
"Dalam
hal kucing, itulah mungkin alasan mengapa hewan-hewan ini kadang sulit
makan. Mereka tidak bisa menikmati hidangan penutup yang manis,"