Negara yang dikenal menjunjung tinggi syari’at Islam, Malaysia, sepertinya sudah mulai berpikiran ‘terbuka’. Betapa tidak, baru-baru ini, Negara berjulukan Negeri Jiran ini merilis sebuah film bertema cinta sesama jenis.
Film tersebut bertajuk ‘…Dalam Botol’. Mengisahkan tentang cinta antara dua orang pria yang membuat salah satu di antara mereka rela mengganti kelamin menjadi perempuan untuk memuaskan pasangannya, namun pada akhirnya menyesali hal tersebut. Film ini rencananya akan diputar secara luas pada awal tahun depan.
Namun kini Badan Sensor Malaysia malah memperbolehkan film ‘…Dalam Botol’ yang jelas-jelas bertema homoseksual untuk ditayangkan. Alasan mereka, pada film tersebut, gay bukan sesuatu yang direstui.
Kepala Sensor Malaysia, Mohammad Hussain Shafie menuturkan alasan pihaknya mentolerir film tersebut adalah karena pada akhirnya, ada penyesalan dalam diri para tokoh utama tentang orientasi seksual mereka. “Jika film tersebut mencoba untuk mengglamorkan gaya hidup pria gay, itu akan menjadi di luar standar kami. Tapi karakter di film tersebut menyesal di akhir cerita. Kami bisa katakan itu merupakan satu jalur dari standar kami,” ujarnya.
Sementara produser dan sutradara film ini, Raja Azmi Raja Sulaiman, menuturkan bahwa film ini dibuat berdasarkan kejadian nyata seorang temannya yang menjadi transgender (mengubah alat kelamin) di Thailand 25 tahun silam, dan dia ingin memberi pesan bagi para penonton film ini untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.”Film ini bukanlah film antigay. Saya yakin tidak ada salahnya orang menjadi gay, tapi salah jika dia mengganti kelaminnya,” ujar wanita berambut pendek ini.
Atur aja deh pakcik, makcik..
Film tersebut bertajuk ‘…Dalam Botol’. Mengisahkan tentang cinta antara dua orang pria yang membuat salah satu di antara mereka rela mengganti kelamin menjadi perempuan untuk memuaskan pasangannya, namun pada akhirnya menyesali hal tersebut. Film ini rencananya akan diputar secara luas pada awal tahun depan.
Poster film “…Dalam Botol”
Hal ini mencengangkan karena sebelumnya Badan Sensor Malaysia terkenal ‘tajam’ dalam menyortir film-film yang masuk atau dibuat di negara tersebut. Pada akhir tahun lalu, Badan Sensor Malaysia mencekal penayangan film komedi Amerika ‘Bruno’ yang diperankan Sasha Baron Cohen karena dinilai ‘mempromosikan homoseksual’.Namun kini Badan Sensor Malaysia malah memperbolehkan film ‘…Dalam Botol’ yang jelas-jelas bertema homoseksual untuk ditayangkan. Alasan mereka, pada film tersebut, gay bukan sesuatu yang direstui.
Kepala Sensor Malaysia, Mohammad Hussain Shafie menuturkan alasan pihaknya mentolerir film tersebut adalah karena pada akhirnya, ada penyesalan dalam diri para tokoh utama tentang orientasi seksual mereka. “Jika film tersebut mencoba untuk mengglamorkan gaya hidup pria gay, itu akan menjadi di luar standar kami. Tapi karakter di film tersebut menyesal di akhir cerita. Kami bisa katakan itu merupakan satu jalur dari standar kami,” ujarnya.
Sementara produser dan sutradara film ini, Raja Azmi Raja Sulaiman, menuturkan bahwa film ini dibuat berdasarkan kejadian nyata seorang temannya yang menjadi transgender (mengubah alat kelamin) di Thailand 25 tahun silam, dan dia ingin memberi pesan bagi para penonton film ini untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.”Film ini bukanlah film antigay. Saya yakin tidak ada salahnya orang menjadi gay, tapi salah jika dia mengganti kelaminnya,” ujar wanita berambut pendek ini.
Atur aja deh pakcik, makcik..