Browser anda tidak mendukung iFrame
Supermoon tahun lalu/NASA
Jakarta
Sabtu 5 Mei mendatang, fenomena supermoon akan terjadi.
Jarak Bulan yang terdekat dengan Bumi itu bisa meningkatkan pasang naik
air laut karena gaya tarik Bulan yang sedikit lebih besar."Peningkatan pasang sekitar 42 persen kalau dibandingkan dengan pasang maksimum saat bulan terjauh saat bulan baru," ujar Profesor Riset Astronomi Astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, dalam perbincangan dengan detikcom, Rabu (2/5/2012).
Akibat pasang naik, wilayah sekitar pantai memang berpotensi rob. Tentu rob ini bukan sesuatu yang mengejutkan. Namun menurut Djamaluddin tidak ada yang perlu dikhawatirkan bila rob tidak disertai dengan efek gabungan yang bisa mengakibatkan banjir.
"Banjir rob untuk daerah pantai merupakan hal biasa. Tapi tidak ada yang perlu dikhawatirkan kecuali ada efek gabungan dengan curah hujan, sehingga ada dampak banjir di wilayah sekitar pantai," jelas alumnus Universitas Kyoto Jepang ini.
Menurut space.com (Senin 30/4), supermoon pada 5 Mei mendatang merupakan jarak bulan dengan Bumi yang paling dekat di tahun 2012 ini. Saat peristiwa terjadi Bulan akan lebih besar dan lebih terang hingga 16 persen dari rata-rata.
Fenomena ini terjadi karena orbit Bulan bukanlah lingkaran sempurna. Pada 28 November mendatang akan terjadi fenomena yang berkebalikan dengan supermoon. Di akhir tahun nanti, saat Bulan purnama, Bulan sedang berada di titik terjauh dari Bumi. Sehingga Bulan akan tampak kecil dan redup.
Para ilmuwan juga sudah mewanti-wanti masyarakat agar tidak mengkhawatirkan fenomena ini. Perbedaan jarak yang sedikit tidak cukup untuk menyebabkan gempa bumi atau efek pasang surut ekstrem.
Djamaluddin menjelaskan jarak rata-rata Bulan dengan Bumi adalah 384 ribu km. Nah, pada saat supermoon terjadi, jarak Bulan dengan Bumi sekitar 357 km. Sehingga pada saat fenomena terjadi, jarak bulan lebih dekat 27 ribu km dari jarak rata-ratanya