7. Stasiun Purwosari (1875)
6. Stasiun Solo Balapan (1873)
5. Stasiun Kedungjati (1873)
4. Stasiun Ambarawa (1873)
3. Stasiun Lempuyangan (1872)
2. Stasiun Semarang Tawang (1868)
1. Stasiun Semarang Gudang / Tambaksari (1864)
sumber: http://www.sayakasihtahu.com/2010/10/10-stasiun-kereta-api-tertua-di.html
Stasiun Purwosari
(PWS) merupakan stasiun kereta api yang terletak di Jl. Slamet Riyadi
No. 502, Purwosari, Lawiyan, Surakarta. Stasiun yang terletak pada
ketinggian +98 m dpl ini berada di Daerah Operasi 6 Yogyakarta.
Stasiun Purwosari
dibangun pada tahun 1875, dan merupakan stasiun tertua di Surakarta.
Pembangunannya ditangani oleh NISM. Stasiun Purwosari berada di wilayah
Mangkunegaran.
6. Stasiun Solo Balapan (1873)
Stasiun Solo
Balapan (kode: SLO, +93m) adalah stasiun induk di Kestalan dan Gilingan,
Banjarsari, Surakarta yang menghubungkan Kota Bandung, Jakarta,
Surabaya, serta Semarang. Stasiun ini didirikan oleh jaringan kereta api
masa kolonial NIS pada abad
ke-19 (tepatnya 1873)
5. Stasiun Kedungjati (1873)
Stasiun Kedungjati
(KEJ) merupakan stasiun kereta api yang terletak di Kedungjati,
Kedungjati, Grobogan. Stasiun yang terletak pada ketinggian +36 m dpl
ini berada di Daerah Operasi 4 Semarang.
Stasiun Kedungjati diresmikan pada bulan 21 Mei 1873.
Arsitektur stasiun ini serupa dengan Stasiun Willem I di Ambarawa,
bahkan dulu beroperasi jalur KA dari Kedungjati ke Ambarawa, yang sudah
tidak beroperasi pada tahun 1976. Pada tahun 1907, Stasiun Kedungjati
yang tadinya dibangun dari kayu diubah ke bata berplester dengan peron
berkonstruksi baja dengan atap dari seng setinggi 14,65 cm.
4. Stasiun Ambarawa (1873)
Museum Kereta Api Ambarawa adalah sebuah stasiun kereta api yang
sekarang dialihfungsikan menjadi sebuah museum di Ambarawa, Jawa Tengah
yang memiliki kelengkapan kereta api yang pernah berjaya pada zamannya.
Salah satu kereta api uap dengan lokomotif nomor B 2502 dan B 2503
buatan MaschinenfabriekEsslingen sampai
sekarang masih dapat menjalankan aktivitas sebagai kereta api wisata.
Kereta api uap bergerigi ini sangat unik dan merupakan
salah satu dari tiga yang masih tersisa di dunia. Dua di antaranya ada
di Swiss dan India. Selain koleksi-koleksi unik tadi, masih dapat
disaksikan berbagai macam jenis lokomotif uap dari seri B, C, D hingga
jenis CC yang paling besar (CC 5029, Schweizerische Lokomotiv und
Maschinenfabrik) di halaman museum.
3. Stasiun Lempuyangan (1872)
Stasiun
Lempuyangan (kode: LPN, +114 m dpl) adalah stasiun kereta api yang
terletak di Kota Yogyakarta, berjarak sekitar 1 km di sebelah timur dari
stasiun utama di kota ini, yaitu Stasiun Yogyakarta. Stasiun yang
didirikan pada tanggal 2 Maret 1872 ini melayani pemberhentian semua KA
ekonomi yang melintasi Yogyakarta. Stasiun Lempuyangan beserta dengan
rel yang membujur dari barat ke timur merupakan perbatasan antara
Kecamatan Gondokusuman di utara dan Danurejan di selatan.
2. Stasiun Semarang Tawang (1868)
Stasiun Semarang
Tawang (kode SMT) adalah stasiun induk di Tanjung Mas, Semarang Utara,
Semarang yang melayani kereta api eksekutif dan bisnis. Kereta api
ekonomi tidak singgah di stasiun ini. Stasiun ini merupakan stasiun
kereta api besar tertua di Indonesia setelah
Semarang Gudang dan diresmikan pada tanggal 19 Juli 1868 untuk jalur
Semarang Tawang ke Tanggung. Jalur ini menggunakan lebar 1435 mm. Pada
tahun 1873 jalur ini diperpanjang hingga Stasiun Solo Balapan dan
melanjut hingga Stasiun Lempuyangan di Yogyakarta.
1. Stasiun Semarang Gudang / Tambaksari (1864)
Stasiun ini
dibangun pada tanggal 16 Juni 1864 yang diresmikan oleh Gubernur
Jenderal Baron Sloet van de Beele. Untuk pengoperasian rute ini,
pemerintah Belanda menunjuk Nederlandsch Indische Spoorweg
Maatschappij (NIS), salah satu markas NIS yang sekarang dikenal sebagai
Gedung Lawang Sewu. Dan tepatnya pada 10 Agustus 1867 sebuah kereta
meluncur untuk pertama kalinya di stasiun ini.
sumber: http://www.sayakasihtahu.com/2010/10/10-stasiun-kereta-api-tertua-di.html