SHUTTERSTOCK
Kafein
merupakan salah satu senyawa yang sering ditemui dalam berbagai minuman
sehari-hari, seperti cokelat, teh, kopi, dan minuman bersoda. Berbagai
dampak negatif kafein pun sudah dikenal masyarakat secara umum, antara
lain menyebabkan debaran jantung lebih kuat dan cepat, menyebabkan darah
tinggi, sampai menaikkan produksi asam lambung.
"Sayangnya,
lebih banyak orang yang mengatakan bahwa minuman bersodalah yang banyak
mengandung kafein dibanding kopi dan teh. Padahal sebaliknya," ungkap
Maxime E. Buyck, MD, MBA, Direktur Health and Wellness Program Global
Scientific and Regulatory Affairs, The Coca Cola Company, dalam
bincang-bincang "Coke Break" di Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu
(30/11/2011) lalu.
Menurut data US Food and Beverage, minuman bersoda seperti Coca Cola, Sprite, atau Fanta, memiliki kandungan kafein sebesar 23-31 mg per 240 ml, sedangkan kopi mengandung 65-120 mg per 240 ml, dan teh 90 mg per 240 ml. Kafein sebenarnya tak hanya menyebabkan efek negatif pada tubuh, tapi juga pengaruh baik untuk tubuh, seperti menahan kantuk, mencegah kerusakan gigi, dan menghilangkan sakit kepala.
Menurut data US Food and Beverage, minuman bersoda seperti Coca Cola, Sprite, atau Fanta, memiliki kandungan kafein sebesar 23-31 mg per 240 ml, sedangkan kopi mengandung 65-120 mg per 240 ml, dan teh 90 mg per 240 ml. Kafein sebenarnya tak hanya menyebabkan efek negatif pada tubuh, tapi juga pengaruh baik untuk tubuh, seperti menahan kantuk, mencegah kerusakan gigi, dan menghilangkan sakit kepala.
Semua
manfaat baik dari kafein ini bisa didapatkan jika kafein dikonsumsi
dalam porsi yang tidak berlebihan. Khusus untuk ibu hamil atau perempuan
yang sedang merencanakan kehamilan, sebaiknya berkonsultasi terlebih
dahulu pada dokter tentang riwayat kesehatannya, dan batas maksimal
kafein yang boleh dikonsumsi.
Selain itu, ada beberapa fakta lain mengenai kafein yang perlu Anda ketahui:
1. Semua minuman mengandung hidrat, termasuk kafein.
Ketika mengonsumsi minuman, salah satu akibatnya adalah mengalami efek
diuretik ringan. Menurut penelitian US Institute of Medicine/National
Academy of Sciences pada tahun 2004, semua minuman pasti mengandung
hidrat dan menyebabkan efek diuretik, dan ini tidak hanya berlaku untuk
minuman berkafein.
2. Konsumsi minuman berkafein tidak akan membuat tulang lemah atau osteoporosis. Lebih
dari 15 tahun, rangkaian penelitian telah banyak mempelajari hubungan
antara kafein dalam minuman bersoda dan dampak buruknya bagi tulang.
Hasilnya, mereka menemukan bahwa tidak ada hubungan antara kesehatan
tulang dengan kafein dalam minuman bersoda, selama asupan kalsium dalam
tubuh mereka tercukupi. Kafein juga tidak menimbulkan rasa mulas di
perut.