Jika membicarakan tentang Jepang, Anda
pasti akan membayangkan masyarakat yang penuh inovasi. Terbukti dari
gaya hidup, teknologi, hingga cara berpakaian mereka yang unik dan
nyentrik. Keunikan dan inovasi ini rupanya juga terlihat dari cara
mereka berdiet.
Akhir-akhir ini masyarakat Jepang, terutama kalangan remaja dan para wanita, sangat terobsesi untuk menurunkan berat badan mereka. Dari statistik yang ditunjukkan oleh situs My Nippon, wanita dan para remaja di Jepang berusaha membuat tubuh mereka langsing agar bisa mencoba berbagai macam mode busana.
Ingin tahu cara wanita Jepang menurunkan berat badan mereka? Coba intip beberapa cara diet ala Jepang, mulai dari yang mudah hingga yang berbahaya, di bawah ini.
Diet Pisang yang mudah
Salah satu jenis diet yang cukup populer di Jepang saat ini adalah 'diet pisang'. Kenapa dinamakan begitu? Karena diet ini hanya mengharuskan orang untuk mengonsumsi pisang dan segelas air di pagi hari. Selebihnya mereka boleh mengonsumsi makanan apapun saat makan siang dan malam. Mudah bukan?
Meski begitu, seperti cara diet pada umumnya, para pelaku 'diet pisang' ini juga memiliki pantangan. Mereka tidak boleh makan makanan yang manis dan terlalu banyak mengandung gula. Makanan ringan hanya boleh dimakan sekali dalam sehari. Makanan penutup saat makan malam juga dilarang. Selain itu, mereka hanya boleh makan sebelum jam delapan malam.
Jika Anda tak suka olahraga, mungkin diet pisang akan sangat cocok untuk Anda. Pasalnya, diet ini tak mengharuskan Anda melakukan olahraga apapun jika Anda tidak suka. Sebagai gantinya, diet ini menyarankan agar Anda banyak tidur.
Anda tidak salah baca, diet ini benar-benar menyarankan agar Anda lebih banyak beristirahat. Banyak beristirahat dan tidur dinilai dapat membantu proses pembakaran makanan dan melancarkan metabolisme. Tidur juga bisa membuat pelaku diet ini terhindar dari rasa stres.
Diet canggih dengan kacamata diet
Tampaknya para ilmuwan di Jepang tak mau kalah untuk urusan menurunkan berat badan. Hal ini terbukti dengan diciptakannya 'kacamata diet' oleh ilmuwan di Universitas Tokyo. Dengan motto "Realitas adalah apa yang ada di pikiran Anda," para ilmuwan mengklaim bahwa kacamata diet akan membuat orang mengurangi porsi makan mereka. Bagaimana caranya?
Kacamata diet ini akan membuat makanan yang dilihat oleh pemakai terlihat 50% lebih besar. Peneliti menjelaskan bahwa ketika orang melihat makanan yang lebih besar, mereka akan semakin enggan untuk menghabiskannya.
Hasilnya? Menurut laporan The Inquisitr, mereka yang menggunakan kacamata diet ini berhasil mengurangi makan sekitar 10%. Para pemakai kacamata diet juga mengaku lebih mudah merasa kenyang saat menggunakannya.
Diet ala Jepang juga ada yang berbahaya lho!
Diet ini disebut Japanese Diet. pelaku diet ini diharuskan untuk mengatur pola makan mereka selama 13 hari saja. Tak hanya waktu, jenis-jenis makanan yang mereka konsumsi pun telah ditetapkan.
Mereka harus mengonsumsi makanan seperti ikan goreng, daging ayam, kentang rebus, telur mentah, dan beberapa macam sayuran seperti kubis, wortel, dan lainnya. Tampak normal? Tunggu sampai Anda mengetahui pantangannya.
Para pelaku diet ini tidak boleh menambahkan garam dan gula pada makanan mereka. Mereka juga tak boleh makan alkohol dan roti. Bahan-bahan makanan di atas adalah satu-satunya makanan yang boleh mereka konsumsi.
Meski diet ini dikabarkan sangat efektif dan bisa membuat orang kehilangan 5 kg berat badan dalam satu minggu, namun peneliti menganggap diet jenis ini bisa membahayakan.
Salah satunya adalah karena pantangan tak boleh memakan garam. Biasanya, diet yang tidak mengandung garam hanya dilakukan pada orang yang memiliki penyakit tertentu, seperti diabetes.
Peneliti juga menyarankan agar diet ini tak dilakukan lebih dari dua minggu. Jika Anda tetap menjalankan diet ini lebih dari dua minggu, kemungkinan besar sistem pencernaan dan proses metabolisme Anda akan berhenti bekerja.
Bagaimana, tertarik untuk mencoba salah satu cara diet di atas? Jika iya, mana yang akan Anda pilih: yang mudah, canggih, atau yang 'sedikit' berbahaya?
Akhir-akhir ini masyarakat Jepang, terutama kalangan remaja dan para wanita, sangat terobsesi untuk menurunkan berat badan mereka. Dari statistik yang ditunjukkan oleh situs My Nippon, wanita dan para remaja di Jepang berusaha membuat tubuh mereka langsing agar bisa mencoba berbagai macam mode busana.
Ingin tahu cara wanita Jepang menurunkan berat badan mereka? Coba intip beberapa cara diet ala Jepang, mulai dari yang mudah hingga yang berbahaya, di bawah ini.
Diet Pisang yang mudah
Salah satu jenis diet yang cukup populer di Jepang saat ini adalah 'diet pisang'. Kenapa dinamakan begitu? Karena diet ini hanya mengharuskan orang untuk mengonsumsi pisang dan segelas air di pagi hari. Selebihnya mereka boleh mengonsumsi makanan apapun saat makan siang dan malam. Mudah bukan?
Meski begitu, seperti cara diet pada umumnya, para pelaku 'diet pisang' ini juga memiliki pantangan. Mereka tidak boleh makan makanan yang manis dan terlalu banyak mengandung gula. Makanan ringan hanya boleh dimakan sekali dalam sehari. Makanan penutup saat makan malam juga dilarang. Selain itu, mereka hanya boleh makan sebelum jam delapan malam.
Jika Anda tak suka olahraga, mungkin diet pisang akan sangat cocok untuk Anda. Pasalnya, diet ini tak mengharuskan Anda melakukan olahraga apapun jika Anda tidak suka. Sebagai gantinya, diet ini menyarankan agar Anda banyak tidur.
Anda tidak salah baca, diet ini benar-benar menyarankan agar Anda lebih banyak beristirahat. Banyak beristirahat dan tidur dinilai dapat membantu proses pembakaran makanan dan melancarkan metabolisme. Tidur juga bisa membuat pelaku diet ini terhindar dari rasa stres.
Diet canggih dengan kacamata diet
Tampaknya para ilmuwan di Jepang tak mau kalah untuk urusan menurunkan berat badan. Hal ini terbukti dengan diciptakannya 'kacamata diet' oleh ilmuwan di Universitas Tokyo. Dengan motto "Realitas adalah apa yang ada di pikiran Anda," para ilmuwan mengklaim bahwa kacamata diet akan membuat orang mengurangi porsi makan mereka. Bagaimana caranya?
Kacamata diet ini akan membuat makanan yang dilihat oleh pemakai terlihat 50% lebih besar. Peneliti menjelaskan bahwa ketika orang melihat makanan yang lebih besar, mereka akan semakin enggan untuk menghabiskannya.
Hasilnya? Menurut laporan The Inquisitr, mereka yang menggunakan kacamata diet ini berhasil mengurangi makan sekitar 10%. Para pemakai kacamata diet juga mengaku lebih mudah merasa kenyang saat menggunakannya.
Diet ala Jepang juga ada yang berbahaya lho!
Diet ini disebut Japanese Diet. pelaku diet ini diharuskan untuk mengatur pola makan mereka selama 13 hari saja. Tak hanya waktu, jenis-jenis makanan yang mereka konsumsi pun telah ditetapkan.
Mereka harus mengonsumsi makanan seperti ikan goreng, daging ayam, kentang rebus, telur mentah, dan beberapa macam sayuran seperti kubis, wortel, dan lainnya. Tampak normal? Tunggu sampai Anda mengetahui pantangannya.
Para pelaku diet ini tidak boleh menambahkan garam dan gula pada makanan mereka. Mereka juga tak boleh makan alkohol dan roti. Bahan-bahan makanan di atas adalah satu-satunya makanan yang boleh mereka konsumsi.
Meski diet ini dikabarkan sangat efektif dan bisa membuat orang kehilangan 5 kg berat badan dalam satu minggu, namun peneliti menganggap diet jenis ini bisa membahayakan.
Salah satunya adalah karena pantangan tak boleh memakan garam. Biasanya, diet yang tidak mengandung garam hanya dilakukan pada orang yang memiliki penyakit tertentu, seperti diabetes.
Peneliti juga menyarankan agar diet ini tak dilakukan lebih dari dua minggu. Jika Anda tetap menjalankan diet ini lebih dari dua minggu, kemungkinan besar sistem pencernaan dan proses metabolisme Anda akan berhenti bekerja.
Bagaimana, tertarik untuk mencoba salah satu cara diet di atas? Jika iya, mana yang akan Anda pilih: yang mudah, canggih, atau yang 'sedikit' berbahaya?