Bayi bekantan digendong induknya/Muhajir
<a href='http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=aca95ca9&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=159&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=aca95ca9' border='0' alt='' /></a>
Pasuruan - Taman Safari Indonesia II Prigen, Kabupaten Pasuruan berhasil menangkar satwa endemik Indonesia yakni Bekantan (Nasalis Larvatus). Hewan sejenis kera berhidung panjang dengan rambut berwarna coklat kemerahan ini merupakan satwa asli Indonesia. Bayi binatang hidup berkelompok antara 20 hingga 30 ekor di daerah hutan bakau, rawa dan pantai di Kalimantan itu lahir, Rabu (29/12/2010) dari induk bekantan bernama Jeni (6). Setelah bunting selama 6 bulan dari hasil perkawinannya dengan induk jantan Asep (14), bayi Bekantan lahir dengan normal.
Bekantan adalah hewan yang unik. Bulunya berwarna coklat kemerahan membuat binatang ini punya perbedaan yang mencolok dibanding hewan lain. Selain itu hidungnya yang panjang dan besar hanya dimiliki oleh si jantan, sementara si betina tidak. Binatang lincah ini pandai berenang dan suka memakan pucuk dedaunan.
"Semakin panjang dan besar hidungnya, maka ia akan semakin dominan di kelompoknya. Selain itu, si benita akan semakin tertarik," kata General Manager TSI II, Michael Semampauw kepada detiksurabaya.com di ruang kerjanya, Sabtu (1/1/2011).
Saat ini, anak Bekantan itu sudah bisa dinikmati para pengunjung TSI II di lokasi Baby Zoo. Kelahiran bayi Bekantan itu sendiri merupakan kado indah di awal tahun baru.
"Kelahirannya bertepatan dengan ulang tahun TSI yang ke-13, sehingga menjadi
kado istimewa buat Taman Safari," tambahnya.
Kelahiran bayi Bekantan tersebut, kata dia, semakin istimewa karena lahir menjelang tahun baru 2011.
Sebelumnya, satwa langka dari pulau Kalimantan yang lain juga berhasil berkembang biak. Anak orang utan bernama Kiki berjenis kelamin betina lahir dari induk orang utan betina bernama Dina (8) dan pejantan Tompo (12) lahir sekitar sebulan lalu.