TAMAN KOTA LANGSAT, MAYESTIK
Lokasi: Di
belakang pasar burung Barito Jak-Sel.Fenomena: Kuntilanak dan
genderuwoSejarah: Taman Langsat ini sebenarnya merupakan fasilitas olah
raga dan bersantai yang cukup lengkap. Di dalamnya tumbuh pepohonan
yang asri. Hanya saja, tidak banyak orang yang memanfaatkan fasilitas
ini. Karena sepi, taman kota ini pun menjadi angker, terutama pada malam
hari. Konon pada malam hari, warga kerap melihat kuntilanak di
pohon-pohon di taman Langsat.Testimonial: Kisah hantu dan orang-orang
yang kesurupan bukan lagi barang baru bagi Ibu Rahmat (34), penjual
rokok di tepi taman Langsat, yang sudah 25 tahun membuka kios rokok
tersebut. Suatu ketika, tamu yang sedang kongkow di warungnya pernah
pamit pada jam 1 pagi karena mengaku melihat genderuwo. Setiap kali
berjaga malam, Syamsuri (21), Satpam yang telah bertugas selama 3 tahun
di Taman Langsat, sering mencium bau-bau aneh dan mendengar suara-suara
tertawa yang tak jelas sumbernya.
LINTASAN KERETA BINTARO
Lokasi: Bintaro, Jakarta SelatanFenomena: Makhluk menyeramkan korban
tabrakan keretaSejarah: Pada 19 Oktober 1987, terjadi kecelakaan
kereta yang menewaskan ratusan orang di dekat Stasiun Sudimara,
Bintaro. Di lintasannya sendiri juga sudah berulang kali terjadi
kecelakaan yang memakan korban nyawa. Konon, lintasan ini dianggap
angker karena sering terdengar suara orang menangis dan
menjerit.Testimonial: Imam (31), teknisi rel yang bekerja sejak tahun
1996. Ia pernah melihat makhluk yang wujudnya seperti orang berbalut
sarung hitam. Meski kereta sudah bolak-balik lewat melindasnya, makhluk
ini tak mau pergi seperti sengaja meledek. Akhirnya di rel tersebut
diadakan pemotongan kerbau. Ia juga pernah bertemu makhluk serupa
perempuan Belanda di zaman kolonial, dan kuntilanak melintas di rel.
JEMBATAN ANCOL
Lokasi: Jembatan
Ancol (eks jembatan goyang), Pantai Ancol, dan daerah lain sekitar
Ancol, Jak-UtFenomena: Siti Ariah Si Manis Jembatan Ancol (populer
dengan sebutan Maryam setelah kisahnya diangkat ke layar kaca)Sejarah:
Pada 1995, seorang pelukis di Ancol didatangi seorang perempuan yang
meminta dilukis. Ketika pelukis baru menggambar setengah bagian
tubuhnya, perempuan itu menghilang. Warga percaya bahwa perempuan itu
adalah Si Manis Jembatan Ancol. Mitos ini sudah dimulai puluhan tahun
sebelumnya. Di tahun 60-an ketika daerah Ancol masih berupa
empang-empang, seorang pendayung perahu pernah bertemu dengan Si Manis.
Perempuan itu naik perahu malam-malam ddan membayar pendayung tersebut
dengan daun. Keterangan ini didapat dari Kostan Simatupang (65),
seorang fotografer keliling di Ancol, teman dari pendayung perahu
tadi.Testimonial: Anshori (38), penjual rokok di dekat pintu keluar
Ancol, mengaku pernah melihat Siti Ariah dari dekat. Ia membuka pertama
kali kios rokoknya di sini pada
1990, tepatnya di samping jembatan goyang. Saat itu malam Jumat,
Anshori sedang menunggui kiosnya, agak gerimis. Sekitar pukul 1 pagi,
lewat seorang perempuan. Ketika sudah agak jauh, perempuan itu berbalik
arah menghampiri kios Anshori sembari tersenyum. Anshori menyapa
perempuan yang dikiranya calon pembeli dagangannya itu. Jarak Anshori
dengan perempuan itu kira-kira 50 cm. Menurut Anshori, perempuan itu
berwajah manis, serta memakai kemeja kuning dan rok abu-abu. Setelah
ditanya hendak belanja apa, perempuan itu menghilang. Meski tidak
memakai pakaian serba putih, Anshori yakin perempuan itu adalah Si
Manis Jembatan Ancol. Semenjak kejadian itu, Anshori merasa dagangannya
kian laku dan rejekinya semakin lancar.
TEROWONGAN CASABLANCA
Lokasi: Jln.
Basuki Rachmat, Jak-TimFenomena: Sosok menyeberang jalan, di antaranya
nenek-nenek bersama cucunya dan perempuan cantik.Sejarah: Dibangun di
atas tanah pekuburan, terowongan Casablanca terbilang angker. Menurut
beberapa warga Casablanca , ketika pembongkaran kuburan tersebut,
bahkan ada 1 jenazah yang masih utuh. Dari terowongan Casablanca sampai
kira-kira radius 40 meter sesudahnya, banyak terjadi kecelakaan yang penyebabnya tidak masuk akal. Biasanya karena pengendara motor
atau mobil melihat sesosok perempuan tiba-tiba menyeberang di hadapan
kendaraannya, sehingga pengemudi kendaraan tiba-tiba banting setir dan
menabrak pembatas jalan. Menurut warga, ada baiknya ketika melewati
terowongan ini, pengemudi kendaraan membunyikan klakson untuk “menyapa”
penghuni terowongan. Akhir tahun 90-an, seorang laki-laki separuh baya
ada yang menggantung diri dengan spanduk di sini. Jadilah tempat ini
semakin angker.Testimonial: Menurut Ibu Yati Mustofa (43), warga yang
tinggal di dekat terowongan Casablanca, warga kerap mendengar suara tangisan, ketika sumber bunyi dihampiri, suara itu berpindah-pindah.
LUBANG BUAYA
Lokasi: Pondok
Gede, Jak-TimFenomena: Arwah korban G.30S dan aura penyiksaan yang
masih terasa.Sejarah: Pada 30 September 1965 , ditemukan jenazah 6
brang jenderal dan seorang letnan TNI dikubur di dalam sumur ini. Di
sebelah sumur tersebut, terdapat ruang yang 7 di dalamnya terisi patung
patung patung replika dan terdengar suara yang menceritakan penyiksaan
terhadap ketujuh pahlawan tadi. Di sebelah ruangan tadi terdapat dua
rumah lengkap dengan perabot asli. Rumah-rumah tadi disebut sebagai pos
komando dan dapur umum pasukan PKI. Kemudian, dibangunlah Monumen
Pancasila Sakti untuk menghormati jasa ketujuh pahlawan
tadi.Testimonial: Hartono (48), warga Lubang Buaya, sudah tak asing lagi
dengan cerita penampakan di sekitar lokasi museum dan sumur. Dia
banyak mempunyai teman yang bercerita pernah melihat sosok kuntilanak
bila melewati daerah Lubang Buaya di malam hari. Namun dia tak pernah
menyaksikan sendiri. Seorang petugas penjaga loket Sumur Maut yang tidak
mau disebutkan namanya mengaku pernah mendengar suara derap sepatu
boots seperti tentara yang sedang berbaris di suatu malam
TPU JERUK PURUT
Lokasi: Kelurahan
Jeruk Purut, Jak-SelFenomena: Pocong, tuyul, kuntilanak,
kuntilanak-laki, and if you’re lucky , Pastur Kepala Buntung.Sejarah:
Pada tahun 1986, seorang penjaga makam TPU Jeruk Purut yang sedang jaga
malam melihat sesosok pastur tak berkepala melintas di antara makam.
Pastur itu menenteng kepalanya sendiri dan di belakangnya, ikut seekor
anjing. Konon, pastur ini “salah pulang”. Ia mencari-cari makamnya yang
sebenarnya berada di unit Kristen TPU Tanah Kusir, sedangkan di TPU
Jeruk Purut hanya ada unit Islam. Sapri Saputra, penjaga makam yang
melihat pastur kepala buntung itu, hingga kini masih menjaga makam dan
dianggap kuncen atau orang yang dituakan di TPU Jeruk Purut. Kesaksian
Bapak Sapri ini kemudian menyebar luas se-Jakarta dan hingga kini “Sang
Pastur Kepala Buntung” menjadi legenda horor di Jeruk Purut. Konon,
jika Anda ingin menemui pastur legendaris ini, Anda harus datang pada
malam Jumat dengan jumlah ganjil (sendiri atau bertiga).Testimonial:
Sejak kecil, Asmari (34), juniornya Bapak Sapri, telah terbiasa tinggal
di areal pemakaman Jeruk Purut. Ayahnya adalah pegawai Pemda yang
bekerja di sana . Semenjak lulus SD (1986), Asmari menjadi pengurus
makam non-karyawan TPU Jeruk Purut mengikuti jejak ayahnya. Menurut
Asmari, pengalaman bertemu dengan makhluk-makhluk gaib merupakan hal
yang biasa baginya; mulai dari pocong, tuyul, kuntilanak, kuntilanak
laki, dan lain-lain. Akan tetapi, hingga saat ini dia belum pernah
bertemu dengan Sang Pastur Kepala Buntung. “Yang paling jahil itu
kuntilanak-laki, ” tutur Asmari. Ketika sedang ronda, Asmari pernah
ditimpuki kerikil dari atas pohon melinjo oleh makhluk ini. Tapi, dari
semua pengalaman Asmari bertemu dengan makhluk gaib, yang paling menarik
adalah ketika bertemu dengan tuyul. Pada suatu hari menjelang malam di
tahun 1986, Asmari hendak pulang ke rumah bersama ayahnya. Mereka
melihat seorang anak kecil telanjang bulat berlarian di antara makam
sambil tertawa-tawa. Anak itu lalu berteriak meminta uang pada Asmari.
Asmari heran karena anak itu tak dikenalnya, sementara ia mengenal semua
penduduk di kampung belakang Jeruk Purut. Dulu memang hanya ada satu
kampung yang penduduknya tidak terlalu banyak. Ketika ditanya latar
belakangnya, anak kecil mi malah lari ke dalam keramat, sebuah rumah
makam tradisional Betawi. Asmari mengikutinya hingga ke dalam keramat
dan, bisa ditebak, anak itu menghilang.