Front Pembela Islam atau FPI dengan tegas menolak kehadiran penyanyi eksentrik Lady GaGa di Indonesia untuk konser pada tanggal 3 Juni mendatang. Bahkan mereka dengan keras menyebut Lady GaGa membawa aliran setan dan bakal menghancurkan moral bangsa.
"Pendapatan yang didatangkan dari jalan haram tetep mendapat murka Allah. Kenapa menolak: 1. Dia membawa aliran setan bukan membawa untuk kemajuan anak bangsa, malah menghancurkan moral bangsa," ucap Ketua DPD FPI Jakarta, Habib Salim Assegaf alias Habib Selon ditemui di Masjid Blok A Tanah Abang, Senin (07/05).
Kehadiran Lady GaGa diprediksi bakal menjadi salah satu konser terbesar di Indonesia tahun ini. Meski demikian pendapat berbeda dikemukakan FPI yang menganggap Indonesia masih memiliki banyak artis dan mereka yang seharusnya lebih diorbitkan.
"Artis kita banyak, gak kurang, kenapa gak itu aja yang diorbitkan. Banyak yang cakep, yang muslim banyak, kenapa dari luar," ungkapnya.
Meski telah meminta pemerintah melarang konser Lady GaGa, hingga saat ini komunikasi belum dilakukan oleh FPI dengan pihak penyelenggara atau promotor. "Sampai sekarang belum (komunikasi). Kita berusaha dan supaya promotor jangan maksain untuk tetep jadi konser itu," tandasnya.
(Jurnaldunia.com
"Pendapatan yang didatangkan dari jalan haram tetep mendapat murka Allah. Kenapa menolak: 1. Dia membawa aliran setan bukan membawa untuk kemajuan anak bangsa, malah menghancurkan moral bangsa," ucap Ketua DPD FPI Jakarta, Habib Salim Assegaf alias Habib Selon ditemui di Masjid Blok A Tanah Abang, Senin (07/05).
Kehadiran Lady GaGa diprediksi bakal menjadi salah satu konser terbesar di Indonesia tahun ini. Meski demikian pendapat berbeda dikemukakan FPI yang menganggap Indonesia masih memiliki banyak artis dan mereka yang seharusnya lebih diorbitkan.
"Artis kita banyak, gak kurang, kenapa gak itu aja yang diorbitkan. Banyak yang cakep, yang muslim banyak, kenapa dari luar," ungkapnya.
Meski telah meminta pemerintah melarang konser Lady GaGa, hingga saat ini komunikasi belum dilakukan oleh FPI dengan pihak penyelenggara atau promotor. "Sampai sekarang belum (komunikasi). Kita berusaha dan supaya promotor jangan maksain untuk tetep jadi konser itu," tandasnya.
(Jurnaldunia.com